Ketika harus memilih…


ImagePada akhirnya saya sampai pada titik kesadaran bahwa kenyataan itu ada, dan saya harus memilih diantaranya. Kenyataan yang membuat saya berpikir bahwa “Tidak semua yang kita harapkan selalu kita dapatkan”.
Kenyataan bahwa saya sebagai seorang ibu harus merelakan beberapa waktu tidak bisa berada disampingnya, “Maafkan ibu ya Le…semoga suatu saat nanti kamu paham apa yang menjadi pilihan ibu saat ini”.

Ketidakhadiran ku selalu disampingnya, setidaknya menguatkan tekadku…menyadarkan ku pada kenyataan sesungguhnya bahwa saya disini bukan untuk bersenang- senang, atau berusaha untuk mengelak dari sebuah tanggung jawab akan sebuah pekerjaan.

Benar, bahwa sebagai seorang abdi negara,..dengan status baru sebagai (meminjam istilah dari mbak Rina teman SMP dulu)…sebagai “Mamasiswa” 😀
Seorang mama yang menjadi siswa dari sebuah sekolah tinggi kedinasan. Jadi tugas utama saya saat ini adalah belajar….dan karena terdapat tuntutan khusus…sekaligus harus mempunyai setidaknya “Karakter” yang baik…yang dibutuhkan dan akan membawa perubahan kearah yang lebih baik bagi institusi saya.

Kesadaran…bahwa setiap pilihan itu mempunyai sebuah konsekuensi yang menanti dibaliknya.
Dan kesadaran bahwa saya, sebagai seorang ibu sekaligus mahasiswa harus bisa memilih,…mana yang seharusnya saya utamakan, serta pengorbanan yang akan menyertainya.

Saya tidak ingin berargumen dan berdebat disini…tidak!
Hanya saja, saat ini pilihan untuk menuliskan apa yang ada didalam isi kepala saya merupakan pilihan yang bijak.
Dengan membatasi diri, bahwa tulisan ini bukan bertujuan untuk memprovokasi pihak- pihak tertentu,…tidak!
Semua yang ada disini hanya apa yang saya rasakan…dan semoga tidak ada pihak yang tersinggung 😀

“Jika anda sebagai PNS dan berbisnis? maka sebaiknya bisnis itu tidak langsung anda kelola…karena dapat dipastikan anda akan lebih menyibukkan diri dengan mengurusi bisnis anda ketimbang melakukan apa yang menjadi tugas anda”, kurang lebih saya mendapat pesan seperti itu dari seorang pakar bisnis.
Kenapa tidak mengelola bisnis? karena nanti pns-nya tidak membawa berkah,..begitulah kira- kira maksudnya.
Oleh karena itu saya sadar,…antara menjadi ibu dan menjadi mahasiswa ini,,,,saya harus bisa mendahulukan apa yang seharusnya menjadi prioritas utama. Disatu sisi, saya memang akan kehilangan beberapa waktu berharga bersama si kecil…tapi tetap…saya sadar,,saya tidak akan pernah bisa menjadi seorang super mom…yang bisa membagi waktu, tenaga dan pikiran untuk semuanya.

Ditambah lagi dengan peraturan baru di kampus yang menitikberatkan kepada konsep Boarding School ini, saya tambah tidak bisa bergerak. Tapi kembali lagi, saya tidak akan mengungkit lebih jauh kenapa bisa seperti itu, kenapa saya memilih seperti ini dan kenapa saya tidak bisa seperti kalian “Wahai para super mom”.

Sedih?
Sebenarnya “iya”...namun kembali support suami tercinta agar tetap menjalaninya dengan sepenuh hati, pengertiannya akan keputusan yang saya ambil dan tidak protesnya dia, merupakan sebuah berkah sendiri buat saya.
“Semoga keputusan ini benar ya Ganteng,,,,dan ilmu ini akan berkah serta bermanfaat buat saya kedepannya…amiin”

Aturan adalah aturan, dan aturan tersebut berlaku bagi semua orang yang terikat didalamnya. Dan keputusan untuk “mbalelo”  saat ini merupakan keputusan yang tidak bijaksana. Begitulah menurut suami ku. Dan ketika aturan tersebut dibuat untuk bisa dilanggar oleh mahasiswa yang telah bersuami/ istri, maka otomatis aturan tersebut menjadi pincang, terlalu tebang pilih dan berakhir dengan susahnya menegakkan kedisiplinan, dan ketaatan.

Yah…begitulah….pemahaman itu saya bawa sekarang. Dan jujur saya berusaha untuk bisa mematuhinya. Tidak tahu ini hanya akan berakhir satu atau dua bulan kedepan. Jika saya bisa mematuhi semua aturannya, berarti saya mempunyai karakter….bisa dianggap mempunyai satu kedisiplinan yang terbukti sangat minim dimiliki oleh setiap abdi negara. Dan jika saya tidak konsisten,,,,berarti saya tidak disiplin.

Apapun itu, saat ini akan saya berusaha untuk jalani aturan yang ada….ikut dalam proses perubahan ini,..dan ketika saya mbalelo…atau terbawa arus yang lain itu urusan nanti….semoga saya tetap memiliki satu sikap,,,entah sikap apa itu,,,namun saya harap semuanya akan berakhir indah. Masih ada kurang lebih 2 tahun lagi saya disini,…tidak mungkin saya akan tetap seperti ini,,,mainstream ataupun antimainstream nanti yang akan saya pilih,…biarkan kembali waktu yang menentukan. Karena saya hanya manusia dan Tuhanlah yang bisa membolak- balikkan hati saya 😀 Jadi mari kita nikmati saja proses ini.

Selamat malam para supermom,,.dan para teman seperjuangan…setujukah sampean dengan saya?

Leave a comment